Perhatian! Yang dimaksud dengan “bercinta” di sini bukanlah berhubungan seksual, melainkan membina hubungan percintaan.
Dalam buku Kebebasan Wanita Jilid 5 (Gema Insani Press, 1999), Abdul Halim Abu Syuqqah (seorang ulama Ikhwanul Muslimin, sahabat Yusuf Qardhawi) membolehkan dan bahkan menyarankan bercinta sebelum khitbah (peminangan). Alasannya antara lain:
- Fenomena hubungan percintaan prakhitbah telah ada pada zaman Nabi Muhammad saw. (hlm. 72-80)
- Rasulullah saw. “menampakkan belas kasihnya kepada kedua orang yang sedang dilanda [saling] cinta”. (hlm. 75)
- Bila cinta didiamkan (tidak dibina), “maka dikhawatirkan akan terjatuh ke dalam hal-hal yang terlarang.” (hlm. 73)